Haltim, Beritafaktanews.com – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Halmahera Timur berlangsung meriah dan sarat makna budaya. Salah satu momen yang paling menyita perhatian publik adalah penampilan Kapita Lau Sangaji Maba, Burhanudin Leman Djailani, bersama sang istri yang anggun dalam balutan busana adat Negeri Limabot Faifiye.
Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata komitmen para tokoh adat dalam melestarikan warisan budaya leluhur. Dengan mengusung tema “Halmahera Timur Tanbirahi”, perayaan tahun ini menjadi panggilan untuk terus menjaga identitas lokal di tengah derasnya arus modernisasi.
Beragam kegiatan budaya digelar, mulai dari tarian tradisional, pertunjukan musik daerah, hingga pameran kerajinan lokal yang mencerminkan kekayaan seni masyarakat Haltim. Di antara sorak sorai dan semangat kebersamaan, penampilan Kapita Lau Sangaji Maba dan rombongan menjadi simbol bahwa budaya bukan hanya masa lalu, tapi bagian tak terpisahkan dari masa kini dan masa depan.
“Ini bukan sekadar perayaan hari jadi, tapi juga panggung untuk menghidupkan kembali semangat kolektif dalam menjaga nilai-nilai budaya kita,” ujar Burhanudin Leman Djailani. “Kehadiran kami di sini adalah bentuk penghormatan kepada leluhur dan komitmen untuk terus terlibat dalam pembangunan Halmahera Timur yang berakar pada budaya.”
Partisipasi tokoh adat ini disambut hangat oleh panitia dan pemerintah daerah. Banyak pihak menilai, kehadiran Kapita Lau Sangaji Maba adalah bukti bahwa pembangunan daerah harus berjalan beriringan dengan pelestarian budaya.
Tak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, Kapita juga berdialog langsung dengan warga, seniman, dan tokoh muda. Ia menyampaikan apresiasi atas semangat generasi muda yang terus menghidupkan tradisi lewat karya kreatif.
Perayaan HUT Halmahera Timur ke-22 menjadi bukti nyata bahwa identitas kultural daerah tidak luntur oleh zaman, tetapi justru menjadi fondasi untuk masa depan yang lebih inklusif, berbudaya, dan berkelanjutan. (R14/Wis/Iman)