
Penghargaan ini diserahkan dalam sebuah seremoni mewah di Grand Ballroom The Ritz-Carlton
Jakarta, Mega Kuningan, yang dihadiri oleh sejumlah petinggi negara, Bapak Zulkifli Hasan
sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan, Bapak Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam
Negeri, Bapak Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi, Bapak Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed
sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Bapak Saifullah Yusuf sebagai Menteri
Sosial. Di lembaga penegak hukum terdapat Bapak ST. Burhanuddin sebagai Jaksa Agung
Republik Indonesia dan Bapak Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian Republik
Indonesia. Selain itu, hadir pula Bapak Sultan Baktian Najamudin sebagai Ketua Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) dan Bapak Utut Adianto sebagai Ketua Komisi I DPR RI (mewakili Ibu
Puan). Terdapat pula perwakilan dari TNI, di mana Bapak Panglima TNI diwakili oleh Kapuspen, dan Bapak Sjafris Samsuddin diwakili oleh Bapak Frega (Kepala Biro Informasi Pertahanan
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan). Terakhir, ada Bapak Pramono Anung yang
menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, serta Keluarga Bpk. M. Hatta: Ibu Meutia, Ibu Gemala &
Ibu Halida.
Inovasi Revolusioner: Program POL PP Desa
Anugerah ini menjadi pengakuan tertinggi atas keberhasilan dan dampak transformatif dari
program inovatif yang digagas oleh Bupati Joncik Muhammad: POL PP Desa (Polisi Pamong
Praja Desa). Program ini dinilai revolusioner karena tidak hanya fokus pada penegakan aturan, tetapi juga
pada pemberdayaan sosial dan kemanusiaan.
Inti dari inovasi ini adalah mengubah wajah
keamanan desa dengan cara memberdayakan mantan pelaku premanisme di wilayah tersebut.
“Kita tidak bisa membangun Empat Lawang dengan ketakutan. Kita bangun dengan keberanian, cinta, dan kepercayaan bahwa setiap manusia bisa berubah. Mereka bukan musuh, mereka
adalah anak bangsa yang kembali pulang untuk menjaga rumahnya,” ujar Bupati Joncik
Muhammad dalam wawancara usai menerima penghargaan.
Dari “Zero to Hero”: Menurunkan Konflik Hingga 60%
?Melalui POL PP Desa, para mantan pelaku premanisme dan sumber keresahan sosial berhasil
ditransformasi menjadi kader-kader keamanan dan ketertiban desa (Kamtibmas) yang terlatih
dan beretika. Mereka dibina secara berkelanjutan di 147 desa, diberikan pelatihan disiplin, etika, dan penanaman nilai-nilai Pancasila.R01/Deki


