Haltim, beritafaktanews.com – Pekerjaan pengaspalan lapisan penetrasi (Lapen) di Kecamatan Wasile Tengah, Kabupaten Halmahera Timur, terus mendapat sorotan dari masyarakat. Warga sempat mengeluhkan metode pengerjaan yang dilakukan secara penuh di satu sisi jalan, bukan setengah-sebelah seperti yang mereka harapkan.
Namun, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Halmahera Timur menegaskan bahwa metode pengerjaan tersebut sudah sesuai dengan standar teknis. Menurut pihak Dinas, pengerjaan Aspal Lapen tidak dapat dilakukan setengah-sebelah karena jenis pekerjaan ini berbeda dengan aspal hotmix.

“Kalau dikerjakan setengah-sebelah, sambungan atau joint-nya tidak akan kuat. Aspal Lapen ini fungsinya hanya sebagai pengikat, jadi kalau tidak dikerjakan sekaligus maka sambungan tidak akan mengikat sempurna dan berpotensi cepat rusak,” jelas perwakilan dari Dinas PUPR.
Selain itu, pengerjaan sekaligus juga diperlukan untuk menjaga elevasi jalan agar tetap merata. Pihak Dinas memastikan bahwa metode yang diterapkan di Wasile Tengah sudah sesuai dengan petunjuk teknis dan arahan langsung dari Dinas PUPR Kabupaten Halmahera Timur.
Terkait keluhan masyarakat yang merasa sulit melintas selama proses pekerjaan berlangsung, Dinas PUPR menegaskan bahwa akses jalan sebenarnya masih bisa dilalui. “Bukan tidak bisa lewat, hanya saja masyarakat perlu sedikit bersabar karena proses pengaspalan membutuhkan waktu dan kehati-hatian agar hasilnya maksimal,” ujar pejabat PUPR lainnya.
Pekerjaan Aspal Lapen di Kecamatan Wasile Tengah sendiri mendapat perhatian langsung dari Kepala Dinas PUPR Kabupaten Halmahera Timur. Pada Sabtu, 25 Oktober 2025, proyek tersebut dipantau langsung oleh Kadis PUPR bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), serta jajaran direksi PUPR.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur berharap, dengan metode pengerjaan yang sesuai standar, jalan di Wasile Tengah dapat bertahan lebih lama dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat. ( R 14/wis/man )





