Pangalengan, Beritafaktanews.com – Gerimis pagi menyelimuti Jakarta ketika puluhan jurnalis berkumpul di Loko Café Stasiun Whoosh Halim. Tak seperti biasanya, pagi itu tak terdengar dering telepon atau bunyi keyboard laptop. Para pewarta dari berbagai media justru tampak santai, siap memulai perjalanan bersama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam acara Media Gathering 2025.
Kereta cepat Whoosh melesat meninggalkan Ibu Kota, dan hanya dalam 30 menit para peserta telah tiba di Padalarang. Perjalanan berlanjut menuju Pangalengan—daerah sejuk di selatan Bandung yang terkenal dengan hamparan kebun tehnya.
Menantang Arus, Melepas Penat
Petualangan dimulai bukan di ruang rapat, melainkan di sungai. Para jurnalis diajak menikmati rafting sejauh empat kilometer. Sepatu kets berganti sandal, kemeja terganti rompi pelampung oranye.
Begitu perahu meluncur, tawa dan teriakan pecah di antara jeram dan batu sungai. Dalam satu jam lebih, arus deras mengguncang adrenalin dan mencairkan suasana. Wartawan yang biasa serius di balik meja redaksi kini larut dalam keceriaan menantang arus.
Setelahnya, rasa dingin digantikan hangatnya teh dan aroma masakan. Bus membawa rombongan menuju Nimo Tea Resort, tempat yang dikelilingi hamparan kebun teh dan udara pegunungan yang sejuk.
Dari Adrenalin ke Aroma Parfum
Sesi siang berganti dengan kegiatan kreatif: Macrame Tumbler Class dan Perfume Class di Glass Room berpanorama kebun teh.
Para jurnalis tampak antusias merangkai benang menjadi karya seni, lalu meracik aroma parfum khas masing-masing. Suasana hangat dan penuh tawa mengalir, memperkuat keakraban antar peserta.
Menjelang malam, Glass Room berubah menjadi ruang gala. Gala Dinner diselenggarakan dengan suguhan musik, permainan, dan hadiah menarik—mulai dari smartwatch, headphone JBL, hingga tas eksklusif.
Refleksi dari Wahyu Dinata
Momen paling berkesan datang saat Wahyu Dinata, motivator dan pegiat literasi, membagikan pesan inspiratif.
“Kadang kita terlalu sibuk mengejar target, sampai lupa menikmati prosesnya,” ujarnya disambut anggukan para jurnalis.
Ia mengingatkan pentingnya berhenti sejenak untuk mendengar “detak jantung sendiri” dan kembali menemukan makna di balik rutinitas kerja.
Malam ditutup dengan kebersamaan di udara dingin Pangalengan—ditemani jagung rebus, kopi panas, susu jahe, dan aroma BBQ yang mengepul ke langit malam.
Kabut, Kebun Teh, dan Keheningan
Pagi berikutnya, Jumat (24/10/2025), kabut tebal menyelimuti Nimo Highland. Para peserta menapaki Sky Bridge di atas kebun teh, disambut angin pegunungan yang menusuk tulang.
Pemandangan hijau bergelombang dan kabut tipis menjadi panorama menenangkan—seolah meditasi alam terbuka.
Perjalanan berlanjut ke Nimo Eye, wahana bianglala raksasa yang menampilkan pemandangan 360 derajat Pangalengan dari ketinggian.
Menutup Perjalanan dengan Senyum
Menjelang siang, rombongan menikmati makan siang di Warung Kopi Gunung sebelum kembali ke Jakarta dengan kereta cepat Whoosh pukul 16.53 WIB.
Dalam perjalanan pulang, banyak yang menyadari—media gathering ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan ruang jeda untuk menyegarkan semangat, mempererat persahabatan, dan menemukan inspirasi baru.
“Kegiatan Media Gathering ini bertujuan mempererat silaturahmi antara PTBA dan rekan-rekan media melalui serangkaian kegiatan edukatif dan rekreasi di destinasi wisata alam Bandung,” ujar Corporate Communication & Government Relations Department Head PT Bukit Asam Tbk, Dinna Permana Setyani, saat menutup acara. (R01-R12-BFN)

