OKI, Beritafaktanews.com — Proyek revitalisasi Danau Teloko Lanjutan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan nilai kontrak Rp14,56 miliar yang bersumber dari APBN Murni 2025 menuai sorotan publik. Proyek yang dikerjakan oleh PT Surya Citra Wira Adi Kencana dengan konsultan supervisi PT Ika Adya Perkasa KSO PT Wandra Cipta Engineering Consultant itu dianggap belum memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
Pekerjaan di bawah Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII (BBWS Sumatera VIII) tersebut dijadwalkan berlangsung selama 132 hari kalender. Namun sejak awal pelaksanaan, warga mempertanyakan urgensi serta dampaknya terhadap kehidupan masyarakat sekitar danau.
“Nilainya besar sekali, tapi sampai sekarang kami belum merasakan manfaatnya. Malah terlihat mangkrak dan hanya jadi pemandangan kosong,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Sejumlah elemen masyarakat menilai proyek miliaran rupiah itu lebih berorientasi pada kepentingan kontraktor daripada kepentingan publik. Mereka menilai, di tengah kondisi ekonomi warga yang masih sulit, alokasi anggaran sebesar itu lebih baik digunakan untuk kebutuhan dasar seperti perbaikan jalan desa, irigasi pertanian, dan fasilitas kesehatan.
Pihak PUPR: Proyek Dilaksanakan Bertahap dan Bersifat Multi-Manfaat
Menanggapi kritik yang muncul, PPK DS BBWS Sumatera VIII, melalui Direksi Pekerjaan M. Reza Fadli, memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa revitalisasi Danau Teloko merupakan proyek berkelanjutan dan berkesinambungan yang dilakukan secara bertahap, sehingga manfaatnya baru bisa dirasakan setelah seluruh tahapan rampung.
“Proyek ini tidak bisa dinilai secara parsial. Setelah selesai secara komprehensif, Danau Teloko akan memiliki fungsi multipurpose — konservasi sumber daya air, pengendalian banjir kawasan, dan potensi pariwisata,” jelasnya.
Lebih lanjut, Reza menegaskan bahwa danau tersebut nantinya akan menjadi sumber air baku bagi PDAM untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat Kayuagung dan sekitarnya. Berdasarkan data PDAM, potensi layanan yang dapat dicakup mencapai 4.600 sambungan rumah tangga.
Selain itu, air dari Danau Teloko juga direncanakan untuk mengairi lahan pertanian dalam program optimalisasi lahan (OPLAH).
Tak Ada Pembebasan Lahan dalam Pekerjaan Saat Ini
Disinggung mengenai isu ganti rugi lahan, Reza menegaskan bahwa tahapan pekerjaan tahun ini tidak melibatkan pembebasan lahan.
“Untuk pembebasan lahan bukan tupoksi kami. Silakan ditanyakan ke instansi terkait,” katanya menegaskan.
Ia juga menyebut bahwa pelaksanaan proyek sejauh ini berjalan lancar tanpa kendala berarti.
“Kami sangat mengharapkan dukungan masyarakat dan kontrol sosial dari media agar proyek ini dapat diselesaikan secara komprehensif dan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tutupnya.
Proyek revitalisasi Danau Teloko telah lama menjadi perhatian masyarakat Kayuagung dan sekitarnya. Publik berharap agar proyek bernilai miliaran rupiah ini benar-benar memberikan manfaat nyata, bukan sekadar proyek rutin tahunan tanpa hasil yang dirasakan.(R01-R12-BFN)
Publis : Per Berita Fakta News