Berita Faktanews//-PT Bukit Asam Tbk (PTBA) merupakan salah satu emiten BUMN di sektor pertambangan batu bara yang cukup populer di pasar modal Indonesia. Perusahaan ini dikenal dengan konsistensi pembagian dividennya serta peran strategis dalam industri energi nasional. Artikel ini membahas profil bisnis, kinerja keuangan, hingga prospek saham PTBA sebagai bahan pertimbangan investasi.
Profil Perusahaan & Model Bisnis
PTBA merupakan perusahaan tambang batu bara terintegrasi dari hulu ke hilir. Aktivitas usahanya tidak hanya sebatas penambangan, tetapi juga mencakup:
Pertambangan dan jasa pertambangan
Logistik dan transportasi batu bara
Pembangkit listrik
Energi terbarukan
Gasifikasi dan hilirisasi batu bara
Diversifikasi ke perkebunan
Dengan model bisnis terintegrasi, PTBA tidak sepenuhnya bergantung pada penjualan batu bara mentah, tetapi juga memperoleh pendapatan dari segmen bisnis lain.
Kinerja Keuangan (2020–2024)
Kinerja PTBA masih dipengaruhi oleh fluktuasi harga batu bara global. Berikut ringkasan laporan keuangan beberapa tahun terakhir:
Tahun Pendapatan Laba Bersih Margin Bersih
2020 Rp 17,32 T Rp 2,38 T 13,78%
2021 Rp 29,26 T Rp 7,90 T 27,03%
2022 Rp 42,64 T Rp 12,56 T 29,47%
2023 Rp 38,48 T Rp 6,10 T 15,86%
2024 Rp 30,65 T Rp 3,23 T 10,54%
Pada kuartal I-2025, PTBA mencatat laba bersih Rp 391,48 miliar (turun 50,5% yoy), meski pendapatan tumbuh 5,8%. Penurunan ini dipicu oleh turunnya harga jual rata-rata batu bara dan kenaikan biaya produksi.
Rasio Keuangan (Q3 2024):
ROE: 5,51%
ROA: 2,75%
DER: 98%
Current Ratio: 116,7%
Dividen: Daya Tarik Utama Saham PTBA
PTBA dikenal rajin membagikan dividen dengan payout ratio tinggi, bahkan hingga 75% dari laba bersih.
Historis Dividen PTBA (2020–2024):
Tahun DPS (Rp) Dividend Yield
2020 326,46 13,33%
2021 74,69 3,04%
2022 688,52 14,87%
2023 1.094,05 29,57%
2024 397,71 13,57%
Konsistensi ini membuat PTBA menjadi salah satu saham dividen favorit investor jangka panjang.
Prospek Saham PTBA
Kelebihan: Dividen stabil, bisnis terintegrasi, posisi strategis sebagai BUMN energi.
Risiko: Kinerja masih sangat bergantung pada harga batu bara dunia dan arah kebijakan energi pemerintah yang semakin menekan konsumsi energi fosil.
Bagi investor yang mencari sumber pendapatan pasif melalui dividen, PTBA bisa menjadi pilihan menarik. Namun, bagi yang fokus pada pertumbuhan jangka panjang, volatilitas harga komoditas perlu menjadi perhatian.
(R01-R12-BFN)