Beritafaktanews, Musi Banyuasin, 26 Juli 2025 – Pada Sabtu, 26 Juli 2025, muncul dugaan penyaluran bantuan bedah rumah yang tidak tepat sasaran di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Bantuan tersebut diduga diberikan kepada “H”, seorang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang berdomisili di Kelurahan Kayuara, Kecamatan Sekayu.
Bantuan bedah rumah yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu diduga disalurkan kepada “H”, seorang P3K, yang menurut kriteria penerima bantuan tidak memenuhi syarat, Selain itu, terdapat indikasi ketidaksesuaian dalam pencairan dana bantuan.
Seorang pekerja atau tukang yang terlibat dalam proyek tersebut mengungkapkan kepada awak media bahwa dana yang dicairkan hanya sebesar Rp 40.000.000, padahal nominal yang seharusnya diterima adalah Rp 50.000.000.
Dugaan ini melibatkan Kepala Bidang (Kabid) Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin,”M.T” serta diduga terkait dengan individu bernama “A K” dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK),
“H”, sebagai penerima bantuan, juga menjadi pusat perhatian dalam kasus ini.
Pekerja pelaksana proyek memberikan informasi terkait pencairan dana.
Kasus ini terungkap pada Sabtu, 26 Juli 2025, di Kelurahan Kayuara, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran berpotensi merugikan masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan sosial.
Ketidaksesuaian jumlah dana yang dicairkan juga menimbulkan dugaan penyalahgunaan anggaran.
Hal ini dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah dan merusak integritas program bantuan sosial. (R.35/Sap/Wis)
